Mahasiswa teladan, siapapun pasti ingin merebut gelar itu. Yang menjadi masalah adalah sejauh mana usaha pencapaian predikat tersebut. Danang Ambar Prabowo contoh mahasiwa teladan di Indonesia yang sangat menginspirasi banyak mahasiswa. Di lingkungan kampus, ketua Ikatan Mahasiswa Jurusan seperti IMILKOM (Ikatan Mahasiswa S1 Ilmu Komputer) bisa disebut sebagai sosok mahasiswa teladan. Teladan mempunyai makna sifat kepribadian yang layak diamati, ditiru dan dimodifikasi. Hal inilah topik yang saya utarakan dalam tulisan ini. Seorang mahasiswa teladan sudah seharusnya memiliki strategi ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi).
Strategi A = Amati
Perintah untuk mengamati disampaikan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, surah Al-Alaq ayat 1, yaitu : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”, tentunya ayat ini tidak terfokus untuk mengajak kita untuk membaca buku saja, tetapi membaca dan mengamati lingkungan sekitar kita. Allah SWT telah memberikan anugerah mata dan pikiran kepada hamba-Nya. Dengan mata dan pikiran ini kita bisa mengamati, menelaah, dan mentadabburi segala peristiwa di sekitar kita. Tidak tertutup kemungkinan dengan mahasiswa teladan, perlu langkah awal untuk mengamati lingkungan kampus untuk melihat senior yang bisa dijadikan sosok mahasiswa teladan, misalnya ketua IMILKOM. Peran senior sangat besar dalam proses pengembangan wawasan saya sebagai junior yang belum genap satu tahun bergabung di kampus Ilmu Komputer. Dengan langkah awal ini saya bisa menentukan sikap dan tindakan untuk menjadi mahasiswa teladan seperti beliau. Dengan demikian, pengamatan segala tindak-tanduknya dalam berbuat dan memimpin sebuah organisasi IMILKOM menjadi batu loncatan bagi saya untuk bisa menjadi mahasiswa teladan.
Strategi T = Tiru
Di dalam ajaran Islam diharuskan untuk meniru sesuatu yang baik. Tentunya sebaik-baik contoh teladan adalah Rasulullah SAW. yang wajib ditiru oleh umatnya. Sejalan dengan hal itu, strategi ini saya apalikasikan juga di lingkungan kampus. Setelah mengamati ketua IMILKOM, tiba giliran saya untuk meniru hal-hal positif yang bisa membuat saya menjadi mahasiswa teladan. Tidak cukup hanya meniru, saya juga harus mendekatkan diri dengan sosok teladan tersebut. Itu artinya silaturrahim sebagai kewajiban umat Islam sudah saya amalkan. Darinya saya banyak mendapatkan informasi kegiatan kemahasiswaan, info kompetisi, seminar, workshop, bahkan informasi yang tidak diketahui oleh rekan-rekan seangkatan. Belajar bersosialisasi, dan tentunya belajar mata kuliah terkait yang tidak saya pahami dengan baik. Artinya saya sudah selangkah lebih maju daripada yang lain. Dan hal ini semakin membuka lebar kesempatan bagi saya menjadi mahasiswa teladan.
Strategi M = Modifikasi
Berbekal dari ilmu yang saya tiru dari sosok teladan ketua IMILKOM lantas saya tidak langsung berpuas diri. Perlu banyak hal yang harus diubah dan dimodifikasi. Seperti kesalahannya di masa lalu tidak perlu ikut saya tiru. Lebih mandiri hingga saya mampu berkreasi sendiri, memperbaiki dan lebih berusaha tuk menjadi mahasiswa teladan seperti yang dicontohkan beliau sebelumnya. Dengan pengembangan diri ini, saya lebih siap untuk mengemban predikat mahasiswa teladan. Teladan akhlaknya, teladan bersosialisasi dan teladan dalam akademik tentunya.
Sebenarnya tulisan ini saya buat untuk memenuhi kelengkapan salah satu persyaratan dalam pendaftaran beasiswa Lembaga Amil Zakat Peduli Ummat Waspada. berhubung sesuatu dan lain hal, tulisan ini tidak jadi diserahakan dan menurut saya ada baiknya untuk dipost di blog saya ini. Semoga bermanfaat :)
Perhatikan yang diberi garis merah, ganti “PASSWORD_GOES_HERE” dengan passwordmu.
